Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No KGK: contoh masukkan no. KGK : 67, 834 atau 883-901, 1125-1140
Materi iman
Dokumen Gereja
Dok.: No. : Pilih Dokumen yg di tuju & masukkan no. dok. yg dicari - 0 (nol) daftar isi- (cat. kaki lihat versi Cetak)

 

 

KONSTITUSI APOSTOLIK
“MISSALE ROMANUM”

Constitutio Apostolica “Missale Romanum

BAB II

SUSUNAN, UNSUR-UNSUR, DAN
BAGIAN-BAGIAN MISA

I. Susunan Umum Misa

      27. Dalam Misa atau “ Perjamuan malam Tuhan “, umat Allah dihimpun di bawah pimpinan imam yang bertindak selaku pribadi Kristus .Mereka dihimpun untuk mengenang Tuhan atau merayakan kurban Ekaristi.53  Mengenai himpunan umat seperti itulah janji Kristus pertama-tama berlaku, “Di mana dua atau tiga orang berhimpun dalam nama-Ku, di situ aku ada ditengah-tengah mereka” ( Mat 18:20 ). Sebab di dalam perayaan Misa kurban salib dilestarikan;
54  di situ Kristus benar-benar hadir, baik dalam jemaat yang berhimpun dalam nama-Nya, dalam pribadi pelayan ibadat, dan dalam sabda-Nya, maupun secara hakiki dan lestari dalam rupa roti dan anggur ekaristis.55

      28. Misa terdiri atas dua bagian, yakni Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Keduanya berhubungan begitu erat satu sama lain, sehingga merupakan satu tindak ibadat.56 Sebab dalam Misa Sabda Allah dihidangkan untuk menjadi pengajaran bagi orang-orang beriman, dan Tubuh Kristus dihidangkan untuk menjadi makanan bagi mereka.57 Di samping itu, ada Ritus Pembuka dan  Ritus Penutup.

 

II. Aneka Unsur Misa

Pewartaan dan Penjabaran Sabda Allah

      29. Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu.

      Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. Memang, Sabda Allh ditujukan kepada semua orang dari segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan liturgis.58

Doa dan tugas-tugas Imam lainnya

      30. Di antara doa-doa yang dibawakan oleh imam, Doa Syukur Agung menduduki tempat utama. Doa itu merupakan puncak seluruh ibadat. Di samping itu, ada doa pembuka, doa persiapan persembahan, dan doa komuni. Doa-doa itu disampaikan oleh imam kepada Allah atas nama seluruh umat kudus dan semua yang hadir, dan melalui dia Kristus sendiri memimpin himpunan umat.59 Oleh karena itu, doa-doa tersebut disebut “doa presidensial“ (doa pemimpin).

      31. Sebagai pemimpin jemaat, imam berwenang menyampaikan sejumlah ajakan yang tercantum dalam tata perayaan yang bersangkutan. Sesuai ketentuan rubrik, pemimpin boleh menyesuaikannya supaya lebih selaras dengan daya tangkap umat beriman, Tetapi imam hendaknya selalu memperhatikan intisari ajakan yang diberikan dalam buku liturgis dan mengungkapkannya secara singkat. Begitu pula, wewenang imam pemimpinlah untuk mewartakan Sabda Allah dan memberikan berkat terakhir. Kecuali itu, imam dapat memberikan pengantar sangat singkat pada (1) pada Ritus Pembuka, yaitu sesudah salam dan sebelum ritus tobat; (2) pada Liturgi Sabda sebelum bacaan – bacaan; (3) pada Liturgi Ekaristi sebelum prefasi, tetapi tidak pernah dalam Doa Syukur Agung sendiri; dan (4) pada Ritus Penutup sebelum pengutusan.

      32. Seturut hakikatnya, doa-doa “presidensial” harus dibawakan dengan suara lantang dan ucapan yang jelas, supaya mudah di tangkap oleh jemaat. Sebaliknya jemaat wajib mendengarkannya dengan penuh perhatian.60 Oleh karena itu, sementara imam membawakan doa tak boleh di bawakan doa lain atau nyanyian. Juga tidak boleh dimainkan organ atau alat musik lainnya.

      33. Sebagai pemimpin, imam melambungkan doa-doa atas nama Gereja dan atas nama jemaat yang berhimpun. Tatapi kadang-kadang ia berdoa juga untuk dirinya sendiri, supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan khidmat dan penuh perhatian. Doa-doa pribadi semacam itu, yakni doa sebelum pemakluman Injil, doa pada persiapan persembahan, dan doa sebelum serta sesudah komuni imam, dia ucapakan dalam hati.

Rumus-rumus lain dalam Perayaan

      34. Seturut hakikatnya, Misa merupakan perayaan “jemaat”.61 Oleh karena itu, sangat pentinglah dialog antara pemimpin dan umat beriman yang berhimpun; begitu pula aklamasi-aklamasi sangat besar artinya.62 Semua itu bukan hanya tanda lahiriah perayaan bersama, melainkan juga sarana untuk membina dan memperdalam kebersatuan anatara imam dan umat.

      35. Aklamasi dan jawaban-jawaban umat beriman terhadap salam dan doa-doa imam menciptakan tingkat partisipasi aktif yang harus ditunjukan jemaat dalam setiap bentuk Misa. Dengan demikian, tindakan seluruh jemaat dapat diungkapkan secara jelas dan ditingkatkan.63

      36. Bagian-bagian lain dalam perayaan Ekaristi yang sangat berguna untuk memupuk partisipasi umat beriman yang berhimpun terutama ialah : pernyataan tobat, syahadat, doa umat, dan doa Bapa Kami. Maka doa-doa tersebut dibawakan oleh seluruh jemaat yang hadir.

      37. Akhirnya, masih ada teks-teks lain:

     a. sebagian merupakan ritus atau kegiatan tersendiri, seperti Kemuliaan , mazmur tanggapan, bait pengantar Injil (dengan atau tanpa alleluyah), Kudus, aklamasi anamnesis, madah syukur sesudah komuni;
        
      b. Sebagian lagi mengiringi ritus lain, seperti nyanyian pembuka, nyanyian persiapan persembahan, nyanyian pemecahan roti (Anak domba Allah), dan nyanyian komuni.

 

<<< Sebelumnya [Home] Selanjutnya >>>

[Home] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24][25] [26] [Daftar Singkatan]


 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id